Khotbah Ekspositori
“AMOS 5: 14-17”
Dibuat Untuk memenuhi Tugas Final Test :
Mata Kuliah :
HOMILETIKA
Dosen Pengampu:
Pdt. Tahan Metria Cambah, M.Th
Oleh :
RAYMOND AGUSTUMALEH.
11.16.30
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS
BANJARMASIN
2013
AMOS 5 : 14-17
14. Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan.
15. Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; mungkin TUHAN, Allah semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf.
16. Sesungguhnya, beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam, Tuhanku: "Di segala tanah lapang akan ada ratapan dan di segala lorong orang akan berkata: Wahai! Wahai! Petani dipanggil untuk berkabung dan orang-orang yang pandai meratap untuk mengadakan ratapan.
17. Dan di segala kebun anggur akan ada ratapan, apabila Aku berjalan dari tengah-tengahmu," firman TUHAN.
1). Analisis Konteks Sastra.
1.1 Analisis Struktur Teks
Amos adalah nabi pertama dalam Alkitab yang pesannya dicatat secara terperinci ia bernubuat di kerajaan Israel utara, namun ia sendiri berasal dari Yehuda. Ia bernubuat pada pertengahan abad ke delapan sebelum masehi. Dan pada masa pemerintahan Yerobeam II. Amos melihat kemakmuran pada waktu itu bahwa negeri Israel itu mengalami kemakmuran, namun kemakmuran itu hanya di rasakan oleh para hartawan dan kaum yang kaya dan tidak untuk orang miskin atau kalangan menengah ke bawah.
Teks ini merupakan tulisan Nabi Amos tentang peringatan akan bangsa Israel. Ini adalah teks bagian untuk peringatan kepada bangsa Israel karena mereka akan menerima hukuman, atas perbuatan mereka yang jahat di mata Allah.
Struktur isi/ bagian-bagian dari kitab ini adalah.
Hukuman-hukuman Atas negara-negara tetangga Israel 1:1—2 :5
Hukuman atas Israel 2:5—6:14
Lima Penglihatan 7:1—9:15
Ø Observasi
Ø What / Apa ?
- Apa yang dimaksud dengan mengasihi sisa-sisa keturunan Yusuf ?
- Yaitu janji Allah untuk bangsa Israel, sebuah kedamaian untuk sisa – sisa keturunan Yusuf. Karena keturunan ini nantinya adalah suku yang bertobat dan mau mengikuti perintah Tuhan.
Ø Who / siapa ?
- Kepada Siapa teks ini di sampaikan ?
Teks ini dituju kepada Bangsa Israel, yang sedang mengalami penurunn moral.
Ø Why / mengapa ?
- Mengapa dalam teks hanya diungkapkan mengasihani keturunan Yusuf ?
Karena keturunan Yusuf lah adalah bagian dari keturunan Yakub, Ishak, dan Abraham. Yang adalah bangsa pilihan Allah.
Ø When / kapan ?
- Kapan teks ini ditulis atau keadaan ini terjadi ?
Yaitu pada zaman pemerintahan Yerobeam II pada Tahun ± 760-750 sM
Ø Where / di mana ?
- Di mana peristiwa ini terjadi ?
Di kerajaan Israel Utara yang ber Ibu kota Samaria
Ø How / Bagaimana ?
- Bagaimana sikap Allah terhadap bangsa Israel yang mengindahkan perintahnya?
- Allah memberi sebuah peringatan melalui Nabi Amos, namun apabila bangsa Israel masih mengindahkan peringatan-Nya. Ia akan mengirimkan Hukuman.
Ø Susunan Ulang Struktur Teks :
Perikop : Hidup dan Mati.
Pengajaran dan Peringatan.
Ayat 14a, 15b, 15c, 15d : berisi dengan peringatan serta pengajaran. Yaitu didikan kepada bangsa Israel agar melakukan segala sesuatu itu dengan benar. Dan apa yang mereka lakukan itu adalah demi Tuhan Allah, yang akan menyelamatkan mereka.
Janji
Ayat14b,c,d, 15a, 16-17 : janji Allah akan menyertai perbuatan bangsa Israel, apabila mereka melakukan sesuatu yang baik. Dan Allah akan melakukan sesuatu seperti yang mereka perbuat. Berisi Janji Allah akan memberikan Hukuman apabila bangsa Israel akan tetap melakukan sesuatu yang jahat di mata-Nya. Namun apabila mereka melakukan sesuatu yang baik, maka Allah akan menyertai bangsa Israel dalam keadaan Apapun, dengan kunci mereka melakukan sesuatu yang baik.
Ø Menyusun Pembagian Struktur Teks
- Ayat 14-15 adalah peringatan serta pengajaran untuk Bangsa Israel untuk dapat berbuat yang baik, sesuai dengan kehendak Tuhan. Namun ada juga terdapat janji Allah.
1. Ayat 14 mencari Kebaikan bukan kejahatan.
a). Ayat 14a mencari yang jahat bukan yang jahat.
b). Ayat 14b janji akan hidup, bila melakukan yang baik.
c). Ayat 14c Allah akan menyertai karena melakukan kebaikan.
d). Ayat 14d Ia akan melakukan yang baik pada kita, seperti yang kita perbuat juga.
2. Ayat 15 mencintai kebaikan bukan yang kejahatan, menegakkan keadilan
a). Ayat 15a mencnitai kebaikan bukan kejahatan
b). Ayat 15b menegakkan keadilan
c). Ayat 15c Allah akan ikut campur
d). Ayat 15d untuk mengasihi.
- Ayat 16-17 adalah sebagian dari Janji Allah untuk bangsa Israel, kalu mereka berbuat kebaikan.
1. Ayat 16 firman Tuhan untuk bangsa Israel, kalu terjadi kejahatan
a). Ayat 16a firman Tuhan mengenai keadaan Bangsa Israel kalu terjadi kejahatan.
b). Ayat 16b adanya ratapan di mana-mana
c). Ayat 16c petani dan peratap di panggil
2. Ayat 17 Firman Tuhan akan bangsa Israel bila kejahatan itu ada.
a). Ayat 17a akan ada ratapan di kebun anggur
b). Ayat 17b apabila Tuhan datang ditengah-tengah mereka.
Ø Analisi hubungan antara teks tersebut dan Teks-teks di sekitarnya
Perikop ini berhubungan dengan pasal sebelum-sebelumnya dan lebih tepatnya teks Amos 5 : 4-6. Yaitu tentang mencari sesuatu yang baik, dan sesuatu yang bersifat kekal. Juga Teks ini berkesinambungan dengan teks selanjutnya yaitu mengenai Hari Tuhan. Di mana dijelaskan di ayat yang terakhir itu Tuhan akan muncul ditengah-tengah bangsa Israel yang sedang meratap.
2) Analisi Arti kata dan Gramatika ( world meaning and Gramatimcail Analysis)
Ayat 14
Ø דּרשׁ darash.
Kata ini berarti memulihkan, mencari dengan sungguh-sungguh. Pemakaian
kata ini umumnya ditujukan dalam pengertian manusia mencari Allah, mencari tahu apa keinginan Allah, atau apa yang menjadi tuntutanNya bagi kita.
Ø טוֹב tov
Kata tov berarti baik, menyenangkan, menggembirakan, memberi sukacita.Ungkapan ini tidak hanya untuk menyatakan suatu kondisi,melainkan menyangkut tingkah laku. Sumber dari tov itu adalah Tuhan sendiri.
Ø רַע ra`
Artinya buruk, jahat, tidak menyenangkan, mendukakan, melukai, dan juga
kesalahan. Ungkapan yang menyangkut kelakuan tidak baik ini lebih
cenderung pada penyelewengan terhadap Allah atau pelanggaran terhadap
hukum atau perintahNya.
Ø חׇיַה khaya
Artinya hidup, memiliki kehidupan, tinggal dalam kehidupan, bertahan hidup, dan juga dapat berarti telah dipulihkan, bangun, dan lepas dari kematian. Kata( חׇיַה) berkaitan dengan nama Allah ( יֵהֹוַה ) yang menyatakan keadaan yang sungguh-sungguh ada dan hidup. Jadi kehidupan yang sesungguhnya adalah kehidupan yang berakar dari sumber hidup itu sendiri.
Ø יֵהֹוַה Yehovah {yeh-ho-vaw'}
Jehovah = "the existing One". Ini menyatakan Allah yang sungguh-sungguh ada dan hidup. Dalam kitab Amos ini digunakan sekaligus dengan kata אֱלֹהׅימ 'elohiym’ (penguasa, hakim, Allah yang benar), dan צְבָאָה tseba'ah {pahlawan perang, matahari, bulan, dan bintang dari seluruh ciptaan). Pemakaian kata keterangan ini pada יֵהֹוַה adalah untuk menjelaskan kepada bangsa Israel bahwa hanya יֵהֹוַה Tuhan dan Allah yang sesungguhnya, di atas segala-galanya, Allah yang mahakuasa; serta bukan allah berhala yang biasa disembah oleh orang-orang di sekitar Israel pada waktu itu. Ini juga menyatakan bahwa tidak ada bala tentara yang dapat menandingi kekuatan Allah, sebab dialah pahlawan perang yang menakluk kan segala musuh.
Ayat 15
שָׂנֵא sane'
Artinya membenci, memusuhi, menjauhi. Ini bisa ditujukan kepada
perorangan, ataupun bangsa atau illah dari yang lain.Jadi Amos mengajak
Israel untuk membenci dan menjauhi illah dan tingkah laku bangsa-bangsa
lain, serta hanya beribadah kepada Tuhan dan melakukan kehendaknya dalam
kehidupan keseharian.
אׇהַב 'ahab’
Artinya, mengasihi. Ini menyatakan kasih manusia terhadap sesamanya,
termasuk mengasihi keluarga. Ini juga menyatakan kasih manusia kepada
Allah (human love for or to God) dan tindakan menjadi sesama atau teman.
Kata ini yang digunakan oleh Amos untuk menyatakan bagaimana Allah
menyatakan kasih kepada orang yang mau bertobat, yakni yang mencari
Tuhan dan menegakkan keadilan, kebenaran dan kejujuran dalam hidup
keseharian.
מׅשְׁפָּט mishpat
Artinya keadilan, hukum dan juga dapat berarti terdakwa atau yang
dieksekusi. Namun, dalam ayat ini kata mishpat lebih menyatakan pada
penegak kan hukum dan keadilan dalam kehidupan keseharian, terutama oleh
pemerintah kepada rakyatnya, tetapi juga antar sesama.
שׇׁעַר sha`ar
Artinya pintu, pintu gerbang, tempat pertemuan umum, kota, dan kadang
dipakai untuk menyatakan tempat pengadilan. Dalam ayat 15, kata ini dipakai
untuk menyatakan tempat dan proses pengadilan, yang biasa dilakukan di
depan pintu gerbang kota.
Ayat 16
נֵהׅי nehiy
Artinya meratap atau nyanyian kesedihan. Ini yang dipakai oleh Amos untuk
menggambarkan peristiwa yang akan dialami oleh bangsa Israel bila mereka
tidak bertobat. Amos menubuatkan hukuman yang menggiring bangsa itu
meratap dengan sangat mendalam.
Ayat 17
אׇמַר 'amar
Artinya berbicara. Ini merupakan ciri khas para nabi yang berbicara atas
nama dan pengutusan Allah. Sehingga, nubuatan mereka didasarkan pada apa
yang Allah telah katakan melalui mereka.
Ø Analisi Gramatika
Dari teks ini terlihat susunan kata dalam tata bahasa yang cukup rumit. Dari empat ayat ini penulis seakan menyampaikan bahwa teks tersebut adalah hukuman kepada bangsa Israel. Namun di sisi lain teks tersebut masih berupa peringatan dan tuntutan agar bangsa Israel melakukan sesuatu yang menimbulkan kebaikan. Dari Ayat 14-15 di sana banyak berupa pengajaran dan janji kepada bangsa Israel, namun pada ayat selanjutnya 16-17 ada berupa janji dan penghukuman.
III). Analisi latar belakang sejarah dan budaya.
Amos bernubuat di Israel Utara pada Zaman pemerintahan Yerobeam II pada tahun ( 782-753 sM). Pada zaman ini keadaan Israel Utara sangat mengalami kemakmuran dan ketentraman yang di alami oleh negeri itu. Namun pada saat itu kesejahteraan negeri itu tidak dirasakan oleh semua masyarakat, terutama masyarakat bawah. Adanya ketidak merataan moral.
Keadaan Israel utara yang ibu kotanya Samari itu terlihat sejahtera, namun kemakmuran dan kesejahteraan itu hanya di nikmati oleh masyarakat bagian atas saja. Bangsa ini terlihat beribadah dengan baik dan selalu terlihat taat dan mempersembahkan korban ke Betel. Namun itu hanya bersifat semu dan itu hanya dilakukan sebatas ceremony saja. Pada masa ini banyak terjadi korup yang terjadi di dalam kalangan para imam dan itu yang membuat nabi Amos tidak ingin mereka merusak sesuatu yang baik itu menjadi sangat buruk. Harta, jabatan itu yang menjadi incaran-incaran orang – orang pada waktu itu. Dalam perkembangan ibadah ada tata ibadah dan pelaksanaannya yang menyeleweng dan penuh dengan kemunafikan. Di Betel dan di Gilgal ada kuil tempat ibadah namun di dalamnya terdapat tempat penyembahan berhala.
IV). Analisis Bentuk Teks
Teks ini berbentuk sastra yang bersifat Prosa bukan puisi dan perumpamaan. Dalam teks terdapat ada ratapan yang sedikit memakai nada sastra, namun teks ini mutlak bersifat Prosa.
TAFSIRAN.
Ø Menurut Tafsiran Alkitab Masa Kini
Ayat 14 -17
Menjelaskan tentang bagaimana Penulis memberi peringatan kepada Bangsa Israel, dengan menyampaikan memakai bahasa pengharapan dengan memberitakan pembebasan dan penyertaan Allah. Bangsa Israel harus melakukan tindakan moral yaitu, rela untuk mencari segala kebaikan. Menjelaskan tentang perasaan yang harus dialami bangsa Israel yaitu mencintai kebaikan yang telah Allah perintahkan. Mengasihi Yusuf, yaitu sebagian dari suku-suku yang membentuk Israel dan memiliki anggotanya yang terkemuka. Perintah Allah yang tidak boleh diganggu gugat yang penuh dengan Kuasa, dan berdaulat. Adanya penghukuman dan itu Israel tidak akan luput dari penghukuman tersebut.
Ø Tafsiran Amos “ Dr. B.J Boland”
Ayat 14-15
Berupa pengajaran dan ajakan untuk meresapi hidup dengan melakukan kehendak-Nya. Selalu menerapkan firman yang telah Ia ajarkan. Kebaikan itu jangan hanya menjadi sesuatu yang bersifat Formalitas saja. Namun perlu ditegakkan di tempat-tempat di mana kebaikan itu layak untuk ditegakkan. Jadi teks ini meskipun bersifat pemberitaan tentang penghakiman, ia ini berupa pemberitaan tentang ajakan untuk bertobat. Walaupun demikian ada janji untuk hidup kalau dapat mencari, mencintai dan menegakkan sebuah keadilan itu sendiri. Janji dari Allah, yang selalu menyertai. Keturunan Yusuf karena sisa suku ini yang akan diselamatkan karena mereka akan bertobat.
Ayat 16-17
Dalam segala kota ( tanah Lapang ) akan ada sorakan kesakitan. Akan banyak ratapan kesedihan oleh karena penghukuman itu. Hubungan dengan petani ialah bahwa sindirian karena pada jaman ini petani selalu diperas oleh orang-orang kaya. Hukum Allah yang datang di ibaratkan bencana yang datang ke tengah-tengah bangsa Israel ini.
Ø The Book Of Amos ( “A Study Manual”) Page H. Kelley
Ayat 14
Penekanan pada hubungan antara Agama dan tindakan moral. Harus melakukan kebaikan bukan kejahatan. Bila melakukan kebaikan maka Tuhan akan beserta kita, Firman-Nya.
Ayat 15
Orang yang baik tidak selalu Agamawan, tapi orang sabar, bertingkah sopan. Namun orang baik selalu berteman baik dengan orang miskin, janda, anak Yatim, orang asing, tidak mengambil keuntungan dari orang lain.
Janji Tuhan bila melakukan kebaikan. Tuhan yang suci akan selalu bersama kita.
Ayat 16
Hari ratapan datang, orang Israel akan ada keluar ke tengah jalan untuk meratap. Dan ratapan itu menghasilkan suara. Serta banyak orang yang akan meratap termasuk para petani dan ahli-ahli peratap.
Ayat 17
Tuhan datang di tengah-tengah bangsa yang meratap itu. Dan dengan itu datang The Day of God/ hari Tuhan itu akan mulai datang.
Ø Sofware Sabda. Versi 04
Sifat hukuman Allah kini menahap lebih maju. Bagian ini tidak lagi berbicara tentang kehilangan karena bangsa lain merampasi Israel tetapi tentang tindakan Allah sendiri melawan Israel. Bagian ini juga bernada pesimis. Tuhan masih terus menganjurkan reformasi, namun harapan Tuhan akan mengasihani kecil sekali sebab kemungkinan ada segelintir umat menyambut anjuran itupun tipis sekali (ayat #/TB Am 5:15-16*). Kemungkinan itu kecil sebab yang umat inginkan hanya mencari kebaikan tanpa membuang kejahatan. Reformasi luar tanpa perubahan mentalitas dan kelakuan. Tindakan ngeri Allah pertama adalah apabila Ia berlalu (ayat #/TB Am 5:16-17*). Pada waktu raja melalui suatu tempat lazim penduduk tempat itu akan bersukacita, bukan? Pada waktu maut berlalu seperti ketika tulah kesepuluh terjadi, ada ratapan besar. Demikian yang akan terjadi pada umat ketika Allah berjalan di tengah mereka. Kengerian dan celaka belaka, bukan damai dan kesukaan!
Tindakan ngeri Allah kedua adalah apabila Ia datang (ayat #/TB Am 5:18-20*). Di antara orang Israel bersemi harapan apokaliptis, yaitu harapan bahwa akan datang Hari Tuhan ketika Tuhan mengadili semua bangsa dan membela umat-Nya. Tetapi hal yang bersifat janji dan penghiburan itu kini dijadikan Tuhan sebagai ancaman terhadap umat-Nya. Keadilan dan murka Tuhan tidak akan dibatasi hanya untuk bangsa-bangsa bukan Israel yang di luar perjanjian. Hari itu tidak akan menjadi kesukaan dan penghiburan sebab kekelaman dan murka akan menimpa umat. Tuhan tidak akan pilih kasih. Selama ibadah tidak utuh meliputi seluruh aspek kehidupan, selama itu juga ancaman murka terus mengintai.
Ø AMANAT TEKS
Penulis Teks ingin menyampaikan teguran serta peringatan untuk bangsa Israel pada waktu itu agar memperbaiki sikap moral atau tingkah laku mereka yang selalu melakukan kejahatan.
Jadi, amanat Teks yang ada dalam Teks Amos 5 14-17 :
Kebaikan harus dilakukan oleh orang-orang percaya kepada Allah
Ø AMANAT KHOTBAH
ü Subjek
Apa topik yang dibicarakan dalam khotbah ini? Topiknya adalah “ tindakan – tindakan moral yang dilakukan oleh Umat Allah yang bersifat jahat dan jauh dari kebaikan seperti yang Allah inginkan.
ü Komplemen
Apa yang dikatakan tentang topik itu? Jawabannya adalah: “ dan Allah akan menyertai umatNya apabila berbuat baik, dan menghukum apabila umat-Nya tetap berada dalam perbuatan yang bersifat jahat.
ü Amanat Khotbah : Sebagai Umat Tuhan, apabila kita tidak bersungguh – sungguh mengahayati akan kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita, maka Kita akan melakukan sesuatu yang jahat di mata Tuhan.
STRUKTUR KHOTBAH
Judul : Kebaikan Yang Sesuai Dengan Kehendak Allah
Teks Alkitab : Amos 5:14-17
Tujuan : Agar Jemaat selalu hidup dalam kebaikan dan selalu berada dalam jalan yang di tunjukkan Tuhan bagi orang yang percaya.
Pendahuluan : Aktivitas yang kita lakukan setiap hari tidak lepas dari baik dan jahat, benar dan salah, bagus dan buruk. Namun kita perlu menyadari bahwa bagaimana kita bisa membedakan semuanya itu. Kita harus dapat membedakan segala sesuatunya dengan Iman, kita harus mengetahui apa yang menjadi kehendak Allah dengan tingkah laku kita. Ini dilakukan agar kita dapat terhindar dari dosa yang menyeret kita ke alam maut dan penghukuman.
Amanat Teks : Kebaikan harus dilakukan oleh orang yang percaya kepada Allah.
Amanat Khotbah : Sebagai Umat Tuhan, apabila kita tidak bersungguh – sungguh menghayati akan kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita, maka Kita tidak akan melakukan sesuatu yang jahat di mata Tuhan.
Kalimat Peralihan :Jika demikian Kebaikan seperti apa yang Tuhan inginkan dalam kehidupan setiap orang percaya.
TUBUH
I. Kebaikan yang Tuhan inginkan bukan hanya sebuah kebaikan sebatas Ungkapan.
P : Kebaikan yang bersifat hanya sebatas ungkapan adalah sifat kebaikan yang tidak disukai oleh Allah. Karena kebaikan seperti ini tidak berlandaskan pada iman dan pengharapan kepada Dia, dan juga tidak berdasarkan kepada hati nurani, dan tidak menunjukan sebuah ke iklassan.
I : Contoh jika seseorang Mahasiswa, yaitu A ingin menunjukan bahwa dia adalah sangat baik dengan dosen dan mahasiswa lain serta peduli terhadap kampus. Maka dia seakan menunjukan bahwa dengan dia mencalon sebagai ketua Senat ia akan memperbaiki hubungan dosen dengan mahasiswa dan mahasiswa dengan mahasiswa. Namun pada kenyataannya bahwa dia pun, tidak melaksanakan apa yang dia sampaikan dan kemukakan.
A : Ungkapan adalah sesuatu yang hanya habis di mulut saja. Apabila kita melakukan kebaikan hanya dengan berkata “Aku Baik Kepada Kamu” namun tanpa adanya tindakan maka kebaikan itu bersifat semu, dan kebaikan seperti ini jauh mendapat nilai kebenaran dari sikap tindakan moral kita sebagai orang percaya kepada Allah.
Kalimat Peralihan : Lalu kebaikan yang seperti apa yang Tuhan inginkan ?
II. Kebaikan yang Tuhan inginkan bukan hanya sekedar Ceremony atau Ritual.
P : Bangsa Israel pada zaman dahulu terkadang hanya menganggap Tuhan itu sebatas dalam perayaan dan peribadatan yang khusyuk. Mereka tidak merasakan kehadiran Tuhan itu dalam kehidupan mereka sehari-hari. Oleh sebab itu mereka hanya melakukan perbuat baik apabila mereka melakukan perayaan dan peribadatan.
I : Contoh seorang pengkhotbah menyampaikan Firman Tuhan dengan tegas dan berwibawa. Sehingga membuat jemaat mendengar ter kagum dan mereka mau mendengar dan mau melakukan apa yang pendeta itu ajarkan melalui Firman Tuhan. Namun apa sebetulnya terjadi sang Pengkhotbah itu tidak melakukan apa yang ia sampaikan kepada jemaat, dan ia malah menganggap apa yang ia sampaikan ke Jemaat adalah sesuatu perkataan biasa.
A : Zaman sekarang kita sering melakukan kebaktian-kebaktian lingkungan atau kebaktian Hari Minggu. Dan setiap kebaktian pasti ada pemberitaan Firman Tuhan, apa yang diajarkan melewati firman Tuhan adalah sesuatu yang benar. Dan pada saat ibadah kita tidak pernah menyalahkan apa yang kita dengar dari firman Tuhan. Namun apabila kita sudah keluar dan selesai, maka seakan kita sudah memasuki dunia yang baru, kita lupa kebaikan yang diajarkan dalam firman Tuhan tadi. Tadinya kita ya dan patuh terhadap kebaikan dalam kebaktian, sekarang kita tidak menghiraukan kebaikan itu malah kita melakukan kejahatan-kejahatan yang berlawanan dengan apa yang ajarkan dalam kebaktian.
Kalimat Peralihan : Lalu kebaikan yang seperti apa yang Tuhan inginkan ?
III. Kebaikan yang Tuhan inginkan adalah kebaikan yang nyata, yang dengan sungguh-sungguh dilakukan dengan berlandaskan Iman kepercayaan terhadap Dia. Tidak hanya sebatas Ungkapan dan berakhir pada Ritual atau perayaan saja.
P : Tuhan berkehendak melalui Nabi Amos untuk menyerukan kepada bangsa Israel bahwa, mereka harus melakukan sebuah kebaikan yang sebenarnya. Kebaikan yang sesuai dengan Perintah Tuhan yang tidak lain adalah sumber dari kebaikan itu sendiri, Tuhan ingin melihat niat yang tulus dari kebaikan mereka yang mereka lakukan . Namun mereka hanya melakukan sesuatu itu dengan Ritual perayaan dan penyembahan mereka di Betel. Namun di Betel mereka malah banyak menaruh patung-patung dewa Baal. Secara Ceremony dan perayaan mereka memang melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, namun pada dasar niat mereka jauh dari ap yang Tuhan yang inginkan.
I : Jika Pendeta A ingin mendapatkan salam tempel yang banyak maka ia akan berkhotbah dan memuji keluarga yang mengadakan kebaktian syukuran. Dan keluarga tersebut termasuk keluarga yang kaya dan banyak duit. Namun apa kenyataan dengan keluarga yang sederhana, Pendeta ini malah memimpin ibadah dengan biasanya dan tidak ada keistimewaan yang keluarga tersebut rasakan dalam kebaktian syukuran mereka. Adanya pembedaan dan niat untuk mendapat keuntungan, tidak melakukan kebaikan dengan tulus hati melayani jemaat.
A : kebaikan yang Tuhan inginkan itu adalah kebaikan dimana ketika kita berpikir, merasa dan mengungkapkan sebuah niat kebaikan dengan ketulusan. Maka kita melakukannya juga dengan kebenaran serta Iman kepada Dia.
Penutup :
Oleh sebab itu lakukan lah segala sesuatu sesuai dengan kehendak Allah. Dan kebaikan yang kita tabur akan kita tuai dengan kebaikan dan berkat. Dan kita tidak akan rugi apabila melakukan yang sesuai dengan kehendak Dia yang adalah sumber kebaikan. Akan ada berkat yang tercurah dalam kehidupan kita, apabila kita melakukan kebaikan yang sesuai dengan kehendak-Nya dan orang lainpun akan merasakan curahan berkat melalui perbuatan dan tingkah laku kita. Dan dengan demikian Nama Tuhan akan dipuji dimana pun kita berada. Amin
TEKS KHOTBAH EKSPOSITORI
AMOS 5:14-17
“Kebaikan Yang Sesuai Dengan Kehendak Allah”
TEKS KHOTBAH ( Khotbah Tertulis)
( Doa : Tuhan Biarlah Roh Kudus-Mu yang berkuasa atas Hamba, dan Firman-Mu bisa di mengerti oleh kami semua. Supaya nyata dan terjadi kuasa atas dunia ini melewati Firman-Mu. Berfirmanlah Tuhan untuk kami semua, sebab kami menantikan Firman-Mu AMIN )
Salam dalam Kasih Tuhan, dan damai bagi kita semua. Ungkapkan syukur pada Dia yang telah me mampukan kita untuk bisa mendengar dan memahami sebagian dari Firman-Nya. Sebab kita sebagai orang percaya harus selalu memiliki kerinduan untuk bergumul dan merenungi Firman Tuhan. Berbicara mengenai kitab Amos, Amos adalah termasuk dalam golongan Nabi-Nabi Kecil dalam kanonisasi Perjanjian Lama. Pribadi Amos, adalah pribadi yang sederhana meskipun seorang Nabi, ia tidak mau dipanggil nabi tetapi ia lebih suka dipandang sebagai peternak domba dari Tekoa. Kitab Amos hampir sama dengan kita Ratapan yang ditulis oleh Nabi Yeremia. Namun Kitab Amos selain Ratapan, juga berisi tentang seruan untuk bertobat. Namun karena bangsa israel tidak mengherankan seruan Nabi Amos maka, Tuhan Juga berfirman melewati Nabi Amos untuk memberitakan berita penghukuman.
Penghukuman dikarenakan bangsa Israel tidak melakukan apa yang baik di mata Tuhan. Mereka selalu berpura-pura melakukan yang baik, namun pada akhirnya mereka tidak melaksanakan seperti yang Tuhan kehendaki.
Saudara/i yang dikuduskan oleh Tuhan, ketika melihat apa yang menjadi pesan oleh Nabi Amos kepada bangsa Israel, pesan ini ternyata menjadi cambuk bagi kita pada saat ini. Dan ini menjadi pertanyaan bagi kita sekalian sudahkah kita melakukan yang baik di mata Tuhan / sudahkah kita melakukan kebaikan yang betul-betul di ungkapkan melalui ketulusan dan ke iklasan hati nurani kita.
Saudara/i yang dikuduskan oleh Tuhan. Aktivitas yang kita lakukan setiap hari tidak lepas dari baik dan jahat, benar dan salah, bagus dan buruk. Namun kita perlu menyadari bahwa bagaimana kita bisa membedakan semuanya itu. Kita harus dapat membedakan segala sesuatunya dengan Iman, kita harus mengetahui apa yang menjadi kehendak Allah dengan tingkah laku kita. Ini dilakukan agar kita dapat terhindar dari dosa yang menyeret kita ke alam maut dan penghukuman.
Di dalam era modern banyak hal yang bisa dilakukan untuk mendapatkan sesuatu yang berkuasa yaitu “Uang”. Ada banyak macam cara yang orang lakukan. Ada banyak penipuan, ada banyak obral janji yang dilakukan oleh calon Kada-WaKada, Legislatif, atau orang –orang yang ingin berkuasa dan mendapat keuntungan dari orang lain. Semua itu dilakukan untuk mendapatkan hal yang tertinggi yaitu “Kekuasaan dan Uang”. Apakah yang seperti ini yang Tuhan inginkan? Apakah ini yang disebut kebaikan?. Ini adalah sebagian kecil dari tingkah laku manusia yang dibenci oleh Tuhan. Hanya baik saat Kampanye, mengungkapkan keindahan kata, dan pujian bahwa menunjukan bahwa semua yang dilakukan adalah Baik. Jangan kita sebagai orang yang percaya dianggap seperti “lelaki Gombal” yang hanya mengatakan “I Love You”, namun pada kenyataan ia sendiri yang menyangkal perkataan yang telah ia berikan. Tuhan tidak memandang bungkus, Tuhan memandang isi hati kita manusia, bahwa apa yang sebenarnya yang Tuhan inginkan dari kita?.
Sekarang dunia ilmu pengetahuan semakin berkembang pesat Ilmu pengetahuan dan Teologi semakin kuat dan saling ber sanding. Banyak pengkhotbah-pengkhotbah bermunculan yang mencoba bersaing untuk mencapai tingkat pengkhotbah papan atas. Dan banyak gereja-gereja yang berusaha menguasai jemaat-jemaat yang hampir kehilangan “tuan”. Dan disetiap pengkhotbah banyak yang menghilangkan keutamaan sebagai pengkhotbah yaitu menyampaikan kebenaran Firman Tuhan. Pengkhotbah-pengkhotbah yang ada sering tampil dengan tujuan Uang, mempopulerkan diri, dan memperbanyak jemaat. Ini adalah bagian tindakan moral kebaikan yang dibenci oleh Tuhan. Kebaikan yang hanya dilakukan kalau ada keuntungan untuk diri sendiri, dan tidak memikirkan apa berkat untuk orang lain. Adapun jemaat pada era modern ini kebaktian hanya sebagai Formalitas datang ke Gereja, yang penting ber penampilan rapi, gaya, dan menandakan tidak pernah Absen untuk datang ke Gereja setiap hari Minggu. Namun setelah keluar dari Gereja, keluar dari persekutuan dan hidup dalam kehidupan dunia, lalu lupa akan apa yang telah menjadi pengajaran dari Firman Tuhan. apa yang menjadi pesan dari khotbah pendeta atau Penetua itu tidak dilakukan, malah melakukan sesuatu yang jahat yang bisa menyakiti perasaan orang lain, contohnya Fitnah, Gosip dll. Ini lah tindakan moral yang sangat dibenci oleh Tuhan, kebaikan hanya sebatas ceremony dan Ritual saja. Kalau demikian apa yang menjadi standar kebaikan yang Tuhan inginkan?
Tuhan tidak mempunyai standar kebaikan, apabila Tuhan memiliki standar kebaikan apakah manusia bisa mencapai standar tersebut.Tuhan dan manusia jauh berbeda, Tuhan adalah pencipta sedangkan Manusia adalah ciptaan. Tuhan sendiri adalah kebaikan itu. Kebaikan yang Tuhan inginkan adalah kebaikan yang di ungkapkan dengan niat yang tulus dan di terapkan dalam tingkah laku sehari-hari. Kebaikan berlandaskan iman kepercayaan yang ada di dalam Yesus Kristus. Sekarang kita sebagai umat yang percaya harus mampu melakukan kebaikan yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Apa yang menjadi pesan Nabi Amos pada zaman dulu kepada bangsa Israel. Sangat berlaku untuk kita zaman sekarang. Dari pesan ini kita mencoba meng kontekstualisasikan pesan itu. Kalau kita tidak bisa melakukan sebuah kebaikan seperti yang Tuhan inginkan, apakah bedanya kita dengan bangsa Israel yang Murtad dan melawan Allah. Oleh sebab itu mari kita mencoba beberbenah diri sebagai jemaat Tuhan. Lakukan yang kebaikan dan tinggalkanlah kejahatan. Sebab tidak ada kejahatan yang di inginkan oleh Tuhan, walau bagaimana bentuknya.
Dan jangan biarkan kebaktian sampai di golongkan sebagai kebaktian yang bersifat fanatik. Biarlah kebaktian dan tindakan kita menjadi sesuatu unsur kebaikan yang nyata di tengah dunia ini. Ketika kita berpikir sesuatu yang baik, dan kita melakukannya dengan iman. Itu adalah sebuah ungkapan kebenaran yang sejati yang membuat kita akan berlimpah berkat. Dan kita sebagai orang percaya harus dapat membagikannya kepada orang lain yang ada di sekitar kita.
Oleh sebab itu lakukan lah segala sesuatu sesuai dengan kehendak Allah. Dan kebaikan yang kita tabur akan kita tuai dengan kebaikan dan berkat. Dan kita tidak akan rugi apabila melakukan yang sesuai dengan kehendak Dia yang adalah sumber kebaikan. Akan ada berkat yang tercurah dalam kehidupan kita, apabila kita melakukan kebaikan yang sesuai denga kehedendakNya dan orang lain pun akan merasakan curahan berkat melalui perbuatan dan tingkah laku kita. Dan dengan demikian Nama Tuhan akan dipuji dan di permuliakan di mana pun kita berada. Amin
Doa : Terima kasih Tuhan atas Firman-Mu, ajarlah kami agar dapat melakukan kebaikan dalam kehidupan kami. Bantulah kami untuk melakukannya dan pakailah kami untuk menjadi penyalur berkat bagi orang lain yang ada di sekitar kami melalui kebaikan yang kami lakukan. Dalam nama Yesus Kristus kami berdoa. AMIN
Pengkhotbah berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur
(Pengkhotbah 12:10)